Bahagia itu sederhana,
cukup dengan melihat kamu
Bahagia itu,
ketika bisa bertemu kamu tanpa disengaja
Bahagia itu sederhana,
walau hanya bisa melihatmu punggumu dari belakang
Bahagia itu sederhana,
ketika kita bertemu dan kamu memainkan benda-benda disekitarmu
entah malu atau bosan
Bahagia itu sederhana,
cukup dengan sapaanmu via bbm dikala kamu sangat sibuk
iya kebahagiaanku sesederhana itu
semua hal yang menyangkut kamu.
Jayapura, 3 Oktober 2014
Semua bermula dari seorang teman yang iseng kasih pin bbm aku yang kamu kira itu pin bb orang tersebut. Aku lupa tanggal pertama kali kamu invite bbm aku, walau biasanya aku tipe yang mengingat tanggal. Maaf kali ini aku tidak seakurat itu, lain kali aku tidak akan melupakan semua hal tentang kamu. Kecuali, bila kelak ada seseorang lain yang akhirnya memiliki tempat yang paling tinggi, hahaha.
Saat ini, aku lagi mengingat tanggal berapa pertama kali kita ketemu dan aku juga gagal mengingatnya. Tapi, aku masih ingat baju yang aku pakai dan tempat pertama kita bertemu . Saat itu, aku memakai baju batik warna hijau dan aku lupa baju apa yang kamu pakai, aku berharap dapat mengingatnya.
Pertama kali kita bertemu itu di sebuah coffee shop Poenam Kotaraja, dan aku kembali gagal mengingat pukul berapa kita bertemu, yang pasti itu dimalam hari. kesibukanmu yang membuat pertemuan kita harus malam, tapi itu lebih baik daripada sekarang kamu sama sekali tidak memiliki waktu lagi. Mungkin, kamu menghindar.
Entah kamu sadar atau tidak, aku terus memperhatikan setiap gerakanmu. Ketika kamu meminkan tisu yang ada dihadapanmu sambil berbicara denganku. Entah kenapa kamu tidak menatapku saat itu. Apakah kamu malu?
Seingatku, saat itu kamu memesan kopi hangat dan aku memesan ice lemon tea seperti pesananku dihari-hari lain ketika berada disitu.
Pertemuan kedua kita di Mega Futsal, tempat makan yang biasa aku kunjungi. Kali ini kita tidak berdua, aku sengaja meminta seorang teman yang kita sebut saja AL untuk mengajak kamu makan malam, ketika itu aku menolak ajakan kamu untuk nonton di XXI . Ya, aku tidak pernah mau diajak siapapun untuk pergi ke sana berdua bila yang mengajak laki-laki. Jalan tengahnya untuk memenangkan harga diriku, aku mengajak AL untuk mengajak kamu.
Pertemuan ketiga kita kalau tidak salah ingat itu Rabu, 2 September 2014. Kamu ngajak aku makan mie di tempat biasa kamu makan, dan ternyata habis. Akhirnya aku memesan makanan lain, yang sebenarnya aku sudah tidak nafsu untuk makan. Aku hanya ingin ketemu lebih tepatnya. Kita menghabiskan waktu berbincang di sana. Hingga sipenjual menutup lapaknya.
Besambung.....